Minggu, 09 Oktober 2016

APA ITU STATISTIKA?



Pengertian Statistika

Statistika adalah ilmu yang berhubungan dengan metode yang dipergunakan didalam pengumpulan, penyajian, analisa serta penyimpulan dari data. Data mentah ( raw data ) dengan metode ilmu statistika dapat diolah agar menghasilkan informasi yang lebih jelas, sehingga data mentah tersebut dapat membantu mendapatkan informasi guna penarikan kesimpulan dan pengambilan keputusan yang efektif.

Metode statistika digolongkan menjadi 2, yaitu :
a.      Statistika deskriptif ( descriptive statistics )
Statistika deskriptif atau dapat disebut statistika deduktif mengenai pengumpulan, pengolahan, penyajian serta perhitungan nilai-nilai serta menggambarkan atau menganalisa data yang telah ada tanpa menarik kesimpulan lebih lanjut terhadap grup data yang lebih luas. Penyajian data dalam bentuk tabel dan grafik adalah termasuk dalam statistika deskriptif.

b.     Statistika inferensial ( statistical inference )
Statistika inferens atau statistika induktif berhubungan dengan pengolahan data yang menjurus ke arah peramalan yang berhubungan dengan grup data yang lebih luas ( populasi ). Di dalam statistika induktif, sampel data diambil dalam rangka mengadakan evaluasi terhadap ciri-ciri populasinya.

Teknik Pengumpulan Data




1.   Teknik Obsevasi
1. Melakukan pengamatan terhadap subjek penelitian
2. Instrumen yang digunakan berupa pedoman observasi
3. Observasi nonpasrtisipasi : yang dilakukan penelitian secara pasif dalam aktifitas yang       dilakukan oleh subjek penelitian
4. Observasi pasrtisipasi : peneliti terlibat langsung dalam aktivitas yang dilakukan subjek       peneliti
2.        Dokumentasi
1. Mengumpulkan dokumen-dokumen yang sudah tersedia di lapangan
2. Peneliti tidak perlu menggunakan alat ukur sendiri untuk mendapatkan data
3. Data yang dikumpulkan biasanya berupa data sekunder
4. Instrumen yang digunakan berupa pedoman dokumentasi
3.        Wawancara
      1. Wawancara merupakan teknik pengambilan data dimana peneliti langsung berdialog dengan responden untuk menggali informasi dari responden.
      2.  Caranya:• Terstruktur - menggunakan pedoman wawancara • Tidak terstruktu- wawancara lepas/bebas
4.        Kuesioner
     1. Memberikan seperangkat pertanyaan tertulis kepada subjek penelitian untuk dijawab
     2. Alat pengumpul datanya berupa angket atau kuesioner
 Peubah dan Macam-Macam Peubah
Peubah atau variabel sesuai dengan namanya ialah sesuatu yang nilainya berubah-ubah atau faktor tidak tetap, Variabel adalah suatu karakteristik dari suatu objek yang nilainya untuk sebuah setiap objek bervariasi dan dapat diamati atau dihitung atau diukur.

Ada 4 macam skala pengukuran yaitu: skala nominal, skala ordinal, skala interval dan skala rasio.



Skala Pengukuran

1. Skala nominal
Adalah skala yang semata-mata hanya untuk memberikan indeks, atau nama saja dan tidak mempunyai makna yang lain. Contoh:
Data
Kode (a)
Kode (b)
Yuni
1
4
Desi
2
2
Ika
3
3
Astuti
4
1
Keterangan: Kode 1 sampai dengan 4 (a) semata-mata hanyalah untuk memberi tanda saja, dan tidak dapat dipergunakan sebagai perbandingan antara satu data dengan data yang lain. Kode tersebut dapat saling ditukarkan sesuai dengan keinginan peneliti (menjadi alternatif b) tanpa mempengaruhi apa pun.



2. Skala ordinal
Adalah skala ranking, di mana kode yang diberikan memberikan urutan tertentu pada data, tetapi tidak menunjukkan selisih yang sama dan tidak ada nol mutlak. Contoh:
Data
Skala Kecantikan (a)
Skala Kecantikan (b)
Yuni
4
10
Desi
3
6
Ika
2
5
Astuti
1
1
Skala kecantikan (a) di atas menunjukkan bahwa Yuni paling cantik (dengan skor tertinggi 4), dan Astuti yang paling tidak cantik dengan skor terendah (1). Akan tetapi, tidak dapat dikatakan bahwa Yuni adalah 4 kali lebih cantik dari pada Astuti. Skor yang lebih tinggi hanya menunjukkan skala pengukuran yang lebih tinggi, tetapi tidak dapat menunjukkan kelipatan. Selain itu, selisih kecantikan antara Yuni dan Desi tidak sama dengan selisih kecantikan antara Desi dan Ika meskipun keduanya mempunyai selisih yang sama (1). Skala kecantikan pada (a) dapat diganti dengan skala kecantikan (b) tanpa mempengaruhi hasil penelitian.

Skala nominal dan skala ordinal biasanya mempergunakan analisis statistik non parametrik, contoh: Korelasi Kendall, Korelasi Rank Spearman, Chi Square.
3. Skala interval
Skala pengukuran yang mempunyai selisih sama antara satu pengukuran dengan pengukuran yang lain, tetapi tidak memiliki nilai nol mutlak. Contoh:
Data
Nilai Mata Kuliah (a)
Skor Nilai Mata Kuliah (b)
Yuni
A
4
Desi
B
3
Ika
C
2
Astuti
D
1
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai A setara dengan 4, B setara dengan 3, C setara dengan 2 dan D setara dengan 1. Selisih antara nilai A dan B adalah sama dengan selisih antara B dan C dan juga sama persis dengan selisih antara nilai C dan D. Akan tetapi, tidak boleh dikatakan bahwa Yuni adalah empat kali lebih pintar dibandingkan Astuti, atau Ika dua kali lebih pintas dari pada Astuti. Meskipun selisihnya sama, tetapi tidak mempunyai nilai nol mutlak.

4. Skala rasio
Adalah skala pengukuran yang paling tinggi di mana selisih tiap pengukuran adalah sama dan mempunyai nilai nol mutlak. Contoh:

Data
Tinggi Badan
Berat badan
Yuni
170
60
Desi
160
50
Ika
150
40
Astuti
140
30
Tabel di atas adalah menggunakan skala rasio, artinya setiap satuan pengukuran mempunyai satuan yang sama dan mampu mencerminkan kelipatan antara satu pengukuran dengan pengukuran yang lain. Sebagai contoh; Yuni mempunyai berat badan dua kali lipat berat Astuti, atau, Desi mempunyai tinggi 14,29% lebih tinggi dari pada Astuti.
Skala pengukuran interval dan rasio biasanya dikenai alat statistik parametrik


KEPUSTAKAWANAN

Jogiyanto H.M. 1984. Statistik Dengan Program Komputer. Yogyakarta: Andi Offset.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar